Selasa, 07 Oktober 2014

Pesan Idul Adha: Jihad itu Berkorban demi Bangsa


LEBIH AWAL: Warga Muhammadiyah melaksanakan salat idul adha di helipat UMM, Sabtu 4/10. Melalui Hisab, PP Muhammadiyah menetapkan 10 Dzulhijjah 1435 Hijriyah jatuh pada sabtu, 4 Oktober, sementara melalui sidang isbat pemerintah memutuskan salat idul adha jatuh pada tanggal 5 oktober 2014.
 PERAYAAN Idul Adha semestinya menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia untuk melakukan jihad secara substansial, yaitu berkorban demi kemajuan negeri. Demikian pesan sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs H Marpuji Ali MSi saat menyampaikan khutbah Idul Adha di lapangan heliped Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (4/10).
      Bagi Marpuji, saat ini Indonesia masih diselimuti berbagai tantangan kebangsaan, mulai dari kemiskinan, pengangguran, korupsi, hingga maraknya fitnah dan adu domba. Oleh karenanya, lanjutnya, kita dituntut menjadi bangsa yang cerdas dan memiliki keluhuran moral.
      Ia menilai, realitas kebangsaan ini menunjukkan bahwa para pemimpinnya masih jauh dari idealitas ajaran Islam. “Karena itu, pesan moral Islam sebagai agama rahmah harus terus dijaga dan diwujudkan dalam kehidupan nyata,” papar Marpuji.
      Marpuji mengingatkan pentingnya aktualisasi kerahmatan Islam itu dengan mendemonstrasikan hasil karya, tidak justru dengan menciptakan kerusakan. “Islam adalah agama anti-kekerasan,” tegasnya.
DAGING KURBAN: Panitia idul adha saat membawa potongan daging kurban yang nantinya akan dibagikan keseluruh karyawan serta masyarakat sekitar UMM.
      Untuk itu, Marpuji mengajak seluruh jamaah yang hadir agar memiliki kesadaran bersama dalam mewujudkan baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, yaitu negeri yang damai dan senantiasa diberkahi. Dalam mewujudkannya, masing-masing individu dituntut agar berlomba-lomba dalam kebajikan melintasi batas ras, etnis, dan golongan.
      Sementara itu Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy MAP dalam paparan sebelum shalat id mengucapkan selamat Idul Adha pada jamaah yang hadir. Ia juga mengirformasikan, shalat yang dilangsungkan di UMM ini harinya bersamaan dengan yang dilakukan di masjidil haram, dengan perbedaan waktu empat jam lebih cepat.
      Pada Idul Adha kali ini UMM menyediakan 16 sapi dan 23 kambing, yang sebagian besar didistribusikan pada sejumlah wilayah pinggiran di kota Malang. Untuk penyembelihan di UMM, hewan kurban disebar di empat titik, yaitu Kampus I, II, III, dan Rumah Sakit UMM.
      Salah seorang mahasiswa asing, Lukasz Kujawa, yang menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban di Kampus III UMM mengaku apa yang dilihatnya itu merupakan hal yang tidak umum. “Di negara saya, hewan disembelih dengan mesin, dan kami tidak boleh melihatnya. Karena itu, ini hal yang unik bagi saya,” ujar mahasiswa asal Polandia itu. (han)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar